
HP Mentorship Project Season 3 Menghidupkan Kembali Kollaboratif Karya Visual di Masa Pandemi
HP Mentorship Project Season 3 kembali hadir untuk para kreator visual yang membutuhkan inspirasi dan mentoring dalam berkarya. Dengan adanya acara ini dapat menghidupkan kembali semangat kolaborasi karya dari para kreator berbakat Indonesia.
Pada kesempatan kali ini, kami menginterview tiga peserta HP Mentorship Project Season 3 yakni Kery Utomo, Gina Adita dan Goble. Apa saja tantangan dan pengalaman mereka ketika menjadi peserta mentoring hingga mengerjakan final project dari HP Mentorship Project Season 3 ini? Berikut wawancaranya.
HP Mentorship Project, itu program yang seperti apa?
HP Mentorship Project Season 3 ini adalah sebuah program yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi kreator untuk saling terhubung dan berkolaborasi. Dengan memanfaatkan teknologi HP Creator Series yang ditenagai prosesor Intel, dari 2000 pendaftar dipilih 10 kreator terbaik untuk mengisahkan cerita rakyat Roro Jongrang menjadi sebuah instalasi digital art.

Mengetahui HP Mentorship Project Season 3 dari mana? Ceritakan dong pengalaman kalian masing-masing sampai akhirnya memutuskan untuk mendaftar
Mereka bertiga sepakat mengetahui informasi HP Mentorship Project Season 3 dari media sosial (Instastory dan feeds Instagram) baik yang di share oleh para mentor Isha Hening dan Yudhistira Israel (Izzzy) ataupun dari lingkungan pertemanan sesama creator digital art.
Karena, mentor yang menarik dan mereka melihat mentorship itu sebagai peluang kolaborasi yang epic di waktu pandemi ini. Itulah yang memutuskan mereka untuk mendaftar pada program ini. Kolaborasi dan Networking menjadi dua hal utama yang ingin mereka dapatkan.
Kery, Gina, Goble
Menurut kalian bertiga, Value karya apa yang kalian bawa? Sampai bisa mengalahkan 2000 pendaftar menjadi 10 kreator terpilih
Gina, Goble dan Kery memiliki jawaban yang sama, yang kami rangkum seperti ini “Untuk alasan spesifiknya kenapa, kurang tau juga ya tapi waktu itu kita sempet nanya sama peserta terpilih lainnya juga mungkin karena latar belakang masing-masing peserta terpilih sudah pernah mengerjakan Motion Graphic, Ilustrator ataupun Projection Mapping”
Jadi 10 kreator terpilih ini memang punya valuenya masing-masing namun secara garis besar sudah sama-sama memiliki pengalaman mengerjakan project digital art.

Bagaimana proses pelaksanaan mentoring kemarin? Ada ilmu atau hal baru nggak yang kalian dapatkan?
Pada tahap eksekusinya berlangsung di Gunung Pancar, Sentul Jawa Barat. Tapi nggak langsung eksekusi. Kita semua tetap melewati proses mentoring berlangsung selama satu bulan secara online, jadi disitulah proses brainstorming, diskusi dan ideation dimulai sehingga akhirnya bisa menjadikan satu kesatuan konsep cerita yang berkesinambungan.
Gina menuturkan tentang skill, ilmu atau wawasan yang di dapatkan luar biasa banyak dan tidak terduga. Untuk hal teknikal para kreator mendapatkan wawasan atau skill tentang Projection Mapping, 3D Design, Digital Art, Cinema Lighting, Online-Offline Editing dan banyak banget deh. Nggak Cuma tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknikal dan digital art aja, skil project management, skill berkomunikasi, teamwork dan bagaimana menghadapi kemauan klien itu juga di ajarin gitu dari mentor ke para kreator.
Proses belajarnya yang berjalan dua arah, Maksudnya, nggak Cuma dari mentor yang sharing ke kreator tapi kreator juga bisa sharing ke mentor atau ke kreator lainnya. Jadi cukup mengasyikan.
Gina Adita

Ide cerita Roro Jonggrang dari awal sudah ditentukan atau melalui proses diskusi terlebih dahulu?
Gina, Kery dan Goble menjawab untuk proses eksekusinya yang melewati tahap diskusi untuk brief awalnya sudah ada ditentukan tentang cerita rakyat – Roro Jonggrang dalam bentuk format digital art. Seperti diketahui, Roro Jonggrang sendiri mengisahkan tentang cinta serta pengkhianatan dari seorang pangeran dan putri yang dikutuk.
Cerita ini dikemas dalam bentuk digital art yang diproyeksikan di Gunung Pancar, Jawa Barat. 10 Kreator terpilih berdedikasi penuh secara bekerja sama untuk menceritakan ulang kisah Roro Jonggrang dengan pendekatan digital art dan modern.
Hp Mentorship Project Season 3
Gina sendiri bertanggung jawab membuat 3D Background scene kastil dan motion graphicsnya, lalu membuat visual effect untuk scene matahari terbit dan lumbung padi yang terbakar.
Adakah tantangan berarti selama proses mentorship dan pembuatan project berlangsung? Terutama saat ini pandemi belum benar-benar pulih
Gina menuturkan karena proses mentoring dan workshop ini online, jadi mungkin ada beberapa hal pengajaran yang kurang “kena” ya karena hanya di ajari melalui zoom atau google meet.
Gina memberikan salah satu contoh materi dalam proses workshop online kemarin, seperti pengajaran “Projection Mapping” itu aga kurang kena sih kalu nggak secara langsung. Setelah proses mentoring dan workshop online selesai kita langsung syuting di Gunung Pancar itu.
Online menjadi tantangan yang utama sih, karena brief online tentu berbeda dengan offline. Tapi pas udah ketemu dalam waktu dua hari langsung beres semua.
Kery Utomo

Hal yang tidak terlupakan selama proses HP Mentorship Project Season 3
Menurut Gina, Goble dan Kery cukup proses HP Mentorship Project Season 3 kemarin ini cukup memorable, baik secara fasilitas dan pengalaman. Gina sendiri merasa ditarik dari zona nyaman untuk belajar terus tentang digital art sebagai seseorang yang professional. Bounding antara mentor dan kreator juga cukup kuat sehingga mempengaruhi ke teamwork yang kuat juga.
Seru sih akhirnya di pertemukan dengan 9 kreator keren lainnya. Nggak cuma hal teknikal yang gue dapet tapi juga poin-poin tentang time management, project management, attitude dan sebagainya. Seru dan berkesan.
Goble