Categories
Acara

PIPILAKA Calling Merayakan Seni dan Konservasi Lingkungan Melalui Teknologi Imersif

Di tengah kesadaran global yang berkembang tentang isu-isu lingkungan, PIPILAKA Foundation menghadirkan sebuah inisiatif kreatif yang menggabungkan seni, teknologi, dan aktivisme lingkungan dalam acara berjudul “PIPILAKA Calling”. Acara ini, yang menampilkan karya-karya seniman Wahyadi Liem, menggunakan teknologi 3D video mapping dan hologram untuk membawa patung terakota ke dalam kehidupan, sambil menyampaikan pesan-pesan penting tentang lingkungan.

Memahami PIPILAKA Calling

PIPILAKA Foundation, yang namanya berarti ‘Semut’ dalam bahasa Sansekerta, mengadopsi filosofi kerja sama dan tindakan kecil untuk perubahan besar. Lewat “PIPILAKA Calling”, yayasan ini tidak hanya menyelenggarakan sebuah pameran seni, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang mengedukasi publik tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

Kolaborasi Luas untuk Perubahan Positif

Dalam penyelenggaraan “PIPILAKA Calling”, PIPILAKA Foundation berkolaborasi dengan lebih dari 12 entitas, termasuk penulis terkenal Nia Dinata dan para profesional di bidang audio visual serta pendidikan seni. Setiap event yang diadakan bertujuan untuk menyenangkan sekaligus mendidik, menciptakan pengalaman yang menggugah dan memotivasi semua kalangan untuk terlibat.

Patung Terakota Wahyadi Liem - "Patung terakota dalam pameran PIPILAKA Calling"

Pengalaman Imersif yang Mendalam

Salah satu daya tarik utama dari “PIPILAKA Calling” adalah pameran immersive di JNM Bloc yang mengintegrasikan teknologi video mapping 360, hologram, dan lanskap suara. Ini menciptakan lingkungan yang ajaib di mana patung-patung terakota bukan hanya objek seni tetapi juga media cerita yang interaktif dan penuh makna.

Dampak yang Lebih Luas

Event ini tidak hanya tentang apresiasi seni, tetapi juga tentang mendorong perubahan perilaku. Wahyadi Liem, seniman di balik karya patung terakota, menggambarkan, “Kami ingin membuat acara yang menyampaikan pesan-pesan penting dengan cara yang menyenangkan sehingga semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua dapat menerima pesan tersebut.”

Patung yang Berbicara

Patung-patung di pameran ini dilengkapi dengan kemampuan berbicara dan menyanyi, menjadikan mereka lebih dari sekedar karya seni. Mereka adalah duta yang menceritakan tentang dampak penggundulan hutan, pemanasan global, dan tantangan lingkungan lainnya.

Informasi Event

Tanggal mulai dari 26 Juni – 28 Agustus 2024
Jam Operasional dari jam 10.00-21.00 WIB
Harga Tiket Rp 35.000 untuk regular dan Rp 25.000 untuk student
Lokasi di Ruang Pamer, JNM Bloc

Categories
Acara

Panggilan Terbuka umum kompetisi Video Mapping Chongqing Light Festival

Chongqing Light Festival 2024 resmi dibuka untuk umum! Festival ini menghadirkan tema “Flowing Light • Art makes Life Better” dan menampilkan tiga bagian seni utama: 3D Video Mapping, Lighting Art, dan Lighting Installation.

Apa itu Chongqing Light Festival?

Chongqing Light Festival adalah acara tahunan yang mengubah seluruh kota Chongqing menjadi panggung seni cahaya. Dengan menggunakan teknologi canggih, festival ini menawarkan pengalaman visual yang luar biasa dan unik.

Hadiah Panggilan Terbuka umum kompetisi Video Mapping Chongqing Light Festival

Kompetisi dan Hadiah

Festival ini juga mengadakan kompetisi 3D Mapping dengan total hadiah sekitar ¥380,000 (sebelum pajak). Pemenang Gold Award akan mendapatkan ¥150,000 dan kesempatan untuk berpartisipasi di kompetisi iMapp.

Jadwal Acara

Submisi terakhir peserta dapat mengajukan hingga 8 Oktober 2024. Pengumuman Finalis pada tanggal 10 Oktober 2024. Submisi final animasi yang bisa diberikan pada tanggal 5 Desember 2024 dan pengumuman pemenangnya pada tanggal 30 Desember 2024 disaat hari terakhir festival.

Jadwal Panggilan Terbuka umum kompetisi Video Mapping Chongqing Light Festival

Bagi teman-teman video mapping yang ingin mencoba mengikuti panggilan terbuka Chongqing Festival diharapkan untuk mempersiapkannya! Goodluck guys!

Sumber :
Manamana.net

Categories
Acara

Video Mapping Show Meriahkan Peresmian Kota Lama Surabaya

Surabaya, 3 Juli 2024 – Destinasi wisata baru dengan konsep walking tour “Kota Lama Surabaya” resmi diresmikan oleh Disbudparpora Surabaya. Acara peresmian ini bertajuk Surabaya Heritage 2024 dan menampilkan berbagai kegiatan menarik, termasuk pertunjukan video mapping spektakuler dari LZY.

Video Mapping Show Gedung Internatio Kota Lama Surabaya

Video Mapping Memeriahkan Surabaya Heritage Fest 2024

Surabaya Heritage Fest yang merupakan puncak acara peresmian Kota Lama Surabaya berlangsung pada Rabu, 3 Juli 2024 dari pukul 16.00 hingga 21.00 WIB. Acara ini berlokasi di Kota Lama Surabaya, tepatnya di Jalan Gula No. 14-A, Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya.

Berbagai acara menarik telah disiapkan untuk memeriahkan event peresmian ini sekaligus menghibur para pengunjung, baik undangan maupun masyarakat yang hadir. Acara dimulai dengan penampilan dari Drum Corps Gita Jala Taruna AAL, diikuti sambutan dari tokoh-tokoh penting seperti Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Menkominfo, hingga Kemenparekraf.

Tak hanya itu, berbagai pementasan menarik lainnya juga sudah dipersiapkan dengan matang, termasuk pertunjukan teatrikal oleh Dimar Dance & Surabaya Dancer, orkestra oleh LINE Entertainment, hingga video mapping oleh LZY.

Menghidupkan Sejarah Kota Surabaya melalui Video Mapping

Bangunan bersejarah di Kota Lama Surabaya menjadi daya tarik utama destinasi wisata ini. Pesona kota lama ini dibangkitkan kembali oleh Pemkot Surabaya dengan mengembangkannya menjadi kawasan wisata heritage.

Menjadi bagian dari momen bersejarah peresmian Kota Lama Surabaya dalam ajang Surabaya Heritage Fest 2024 merupakan kebanggaan tersendiri bagi LZY. “Dengan persiapan sekitar 3-4 minggu, kami menggarap mulai dari konsep hingga cerita sejarah peperangan di kota Surabaya dan mengemasnya melalui media Video Mapping Show,” ungkap Tedi Mursalat Farqo, Marketing Director dan Founder LZY.

Kali ini, LZY menampilkan pertunjukan video mapping yang bercerita tentang sejarah Kota Surabaya melalui visualisasi yang memukau. Beberapa konsep yang diusung dalam acara ini mencakup keunikan Patung Suroboyo, koran-koran sejarah, foto-foto lama Kota Surabaya, ilustrasi Kota Lama Surabaya, serta sejarah Kota Surabaya.

Puncak acara ditandai dengan penampilan tulisan “Kota Lama Surabaya” sebagai momentum peresmian. Semuanya dikemas secara epik melalui video mapping show di latar belakang Internationale Credit en “Rotterdam” – Gedung Internatio. Menariknya, LZY dipercaya untuk menampilkan background video mapping sepanjang acara sehingga pengunjung bisa menikmati indahnya Gedung Internatio yang dihiasi visualisasi menarik.

“Harapannya, Video Mapping Show di Kota Lama Surabaya menjadi sebuah media hiburan dan edukasi yang baru dan berkelanjutan bagi masyarakat kota Surabaya khususnya,” ujar Moch. Edo Barrudy, Project Director dan Founder LZY.

LZY merasa bangga telah menjadi bagian dari momen bersejarah peresmian Kota Lama Surabaya ini. Acara ini dibuka untuk umum sehingga masyarakat Surabaya dan sekitarnya bisa mengikuti rangkaian acara yang telah dipersiapkan untuk memeriahkan malam peresmian tersebut.

“Ayo kita gaungkan lewat medsos, media, tunjukkan Surabaya tidak pernah berhenti untuk berjuang, berbuat kebaikan. Semoga grand opening Kota Lama memberikan berkah,” tutur Eri Cahyadi, Walikota Surabaya.

Categories
Acara

Pertunjukan Video Mapping House of The Dragon di Kota Tua

Ada pertunjukan video mapping seru di Kota Tua! 🤩🤩

Untuk menyambut serial “House of the Dragon”, HBO mempersembahkan pertunjukan video mapping House of The Dragon di Gedung Museum Sejarah Jakarta, Kota Tua! Pertunjukan ini gratis dan bisa dinikmati oleh seluruh warga Jakarta mulai jam 18.30 sampai 21.00 pada tanggal 10 dan 11 Juni 2024.

House of The Dragon

House of The Dragon adalah serial prekuel dari Game of Thrones yang bercerita tentang House Targaryen. Serial ini mengisahkan perjuangan dan konflik di dalam keluarga Targaryen yang terkenal dengan naga-naga mereka. Dengan visual yang epik dan cerita yang mendalam, House of The Dragon telah mencuri perhatian banyak penonton di seluruh dunia.

Pertunjukan video mapping House of The Dragon di Gedung Museum Sejarah Jakarta

Video Mapping Kota Tua Jakarta

Video mapping adalah teknologi yang menggunakan proyektor untuk menampilkan gambar atau video pada permukaan yang tidak biasa seperti gedung atau monumen. Teknologi ini menciptakan ilusi optik dan animasi yang memukau. Pada acara ini, Gedung Museum Sejarah Jakarta akan diubah menjadi layar besar yang menampilkan visual spektakuler dari House of The Dragon.

Penonton menyaksikan visual spektakuler video mapping di Kota Tua Jakarta

Detail Acara

Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan pertunjukan ini:

  • Tanggal: 10 & 11 Juni 2024
  • Waktu: 18.30 – 21.00
  • Lokasi: Gedung Museum Sejarah Jakarta, Kota Tua
  • Tiket: Gratis!

Link source berita event: JX boards

Categories
Acara

Kemenparekraf Hadirkan “Wonderspace” di Stasiun MRT Bundaran HI, Menginspirasi 5 DPSP

Jakarta, 1 Juni 2024 – Dalam upaya memperkenalkan 5 DPSP (Destinasi Pariwisata Super Priorita) kepada masyarakat melalui teknologi terkini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menghadirkan “Wonderspace by Wonderful Indonesia” di Indonesia One – Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta mulai 1 sampai 30 Juni 2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan bahwa Wonderspace adalah ruang instalasi yang menawarkan pengalaman imersif video mapping. Pengunjung akan dibawa ke tempat-tempat indah seperti Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika melalui kombinasi animasi, real visualisasi, dan musik.

“Ambience-nya terasa banget! Kita bisa merasakan suasana di Danau Toba dan Borobudur. Melihat keindahan Labuan Bajo dan Mandalika, bahkan bisa masuk ke alam bawah air dan bertemu ikan-ikan serta penyu. Ini sangat menarik dan pastinya instagramable,” kata Sandiaga Uno saat membuka acara.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi dengan MRT Jakarta, yang kini menjadi salah satu moda transportasi favorit warga. MRT Jakarta bukan hanya alat transportasi, tetapi juga tujuan wisata, terutama saat liburan sekolah. Sandiaga berharap, dengan hadirnya Wonderspace, lebih banyak wisatawan nusantara akan memilih untuk berwisata di dalam negeri, khususnya di 5 DPSP.

Beberapa orang menikmati visual video mapping imersif

Setiap hari, sekitar 10 ribu orang melintasi Bundaran HI. Jika 10 persen saja dari mereka mengunjungi Wonderspace, diperkirakan ada sekitar 1.000 pengunjung per hari. Dalam 30 hari, ini berarti 30 ribu wisatawan nusantara yang berkunjung, berpotensi menyumbangkan Rp30 miliar hingga Rp60 miliar.

Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, menyatakan bahwa MRT Jakarta selalu terbuka untuk kolaborasi dalam mengenalkan wisata dan budaya Nusantara, seperti melalui penyelenggaraan Wonderspace.

Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Titus Haridjati, yang mendampingi Menparekraf Sandiaga.

Categories
Acara

Kompetisi Nasional Video Mapping Old Town Menyala Nasional untuk Pelajar

Halo para pencinta seni dan teknologi! Jakarta Light Festival 2024 akan segera hadir dengan acara yang sangat menarik, yaitu Kompetisi Nasional Video Mapping Old Town Menyala “Malam Jaya Raya”. Ini adalah kompetisi video mapping skala nasional yang ditujukan untuk pelajar dan mahasiswa. Jadi, jika kamu adalah seorang pelajar atau mahasiswa yang suka bereksperimen dengan teknologi dan seni visual, ini adalah kesempatan emas buat kamu!

Latar Belakang Acara

Old Town Menyala Kompetisi Nasional Video Mapping “Malam Jaya Raya” adalah bagian dari Jakarta Light Festival 2024, sebuah acara yang dirancang untuk menyoroti keindahan dan sejarah Kota Tua Jakarta melalui seni video mapping. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Arte Group, Sembilan Matahari, dan Creative Tech Production.

Apa itu Video Mapping?

Buat yang belum tahu, video mapping adalah teknik proyeksi cahaya yang mengubah objek tiga dimensi, seperti gedung atau patung, menjadi tampilan visual yang atraktif dan interaktif. Dengan video mapping, kita bisa membuat macam permukaan bangunan tampak hidup dengan gambar-gambar yang bergerak, cahaya, dan warna yang menarik.

Detail Acara

Waktu dan Lokasi

  • Periode Kompetisi: Mei – Juni 2024
  • Lokasi Penayangan: Museum Sejarah Jakarta, Kota Tua, Jakarta

Jadwal Kompetisi

  • Panggilan Terbuka: 13 – 24 Mei 2024
  • Batas Akhir Pengumpulan Konsep: 26 Mei 2024
  • Pengumuman Peserta Tahap I: 28 Mei 2024
  • Batas Akhir Pengumpulan Karya Final: 16 Juni 2024
  • Pengumuman Finalis: 18 Juni 2024
  • Penayangan Karya Finalis: 22 – 23 Juni 2024
  • Malam Penghargaan: 23 Juni 2024

Siapa Saja yang Bisa Ikut?

Kompetisi ini terbuka untuk pelajar dan mahasiswa aktif dari seluruh Indonesia, baik individu maupun tim kolektif yang mewakili sekolah atau kampus. Jadi, ini adalah kesempatan yang bagus buat kamu untuk menunjukkan bakat dan kreativitasmu di tingkat nasional!

Gratis untuk Semua!

Yang lebih seru lagi, akses ke semua karya seni yang menjadi bagian dari festival ini bersifat gratis. Jadi, kamu bisa menikmati berbagai karya video mapping dari para finalis tanpa dipungut biaya.

Mengapa Harus Ikut?

  1. Peluang Berkarya: Ini adalah kesempatan emas untuk menampilkan kreativitasmu di depan khalayak luas dan memperkenalkan karyamu pada dunia.
  2. Pengalaman Berharga: Kamu akan mendapatkan pengalaman berharga dalam dunia video mapping dan seni digital.
  3. Jaringan: Bertemu dengan sesama seniman, pelajar, dan profesional di bidang yang sama akan memperluas jaringanmu.
  4. Pengakuan: Menang dalam kompetisi ini tentunya akan menjadi prestasi yang membanggakan dan bisa menjadi portofolio yang mengesankan.

Cara Ikutan

  1. Pendaftaran: Pendaftaran dibuka dari 13 hingga 24 Mei 2024. Jangan sampai ketinggalan!
  2. Pengumpulan Konsep: Setelah mendaftar, kamu perlu mengumpulkan konsep karyamu paling lambat 26 Mei 2024.
  3. Seleksi dan Pengumuman: Peserta yang lolos tahap pertama akan diumumkan pada 28 Mei 2024.
  4. Karya Final: Karya final harus diserahkan paling lambat 16 Juni 2024.
  5. Finalis dan Penayangan: Finalis akan diumumkan pada 18 Juni 2024, dan karya-karya mereka akan ditayangkan pada 22-23 Juni 2024.
  6. Malam Penghargaan: Puncak acara adalah malam penghargaan yang akan diadakan pada 23 Juni 2024.

Jadi, tunggu apa lagi? Siapkan ide-ide kreatifmu, dan jadilah bagian dari Old Town Menyala Kompetisi Nasional Video Mapping “Malam Jaya Raya” di Jakarta Light Festival 2024. Jangan lewatkan kesempatan untuk bersinar dan menunjukkan bakatmu kepada dunia!

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi Jakarta Light Festival atau hubungi panitia melalui media sosial mereka. Semoga sukses, dan selamat berkarya!

Link Pendaftaran: https://bit.ly/MenyalaForm
Link Instagram: Old Town Menyala

Categories
Acara

Sumonar 2023, Memaknai Masa Lalu Melalui Cahaya

“Menuju kepada masa transisi politik di tahun 2024. Kita ingin berkelana ke masa lalu, dimana sejarah memegang posisi penting dalam membangun common sense atau common goal. Transisi ini kami maknai untuk melihat mundur sebagai refraksi masa depan. Melihat sejarah seni rupa Indonesia sebagai identitas bangsa. Jejak kesejarahan ini coba kami telusuri melalui karya para maestro seni rupa Indonesia.”

Ignatia Nilu, Kurator SUMONAR 2023

SUMONAR, festival video mapping dan seni cahaya tahunan yang digagas oleh JVMP (Jogja Video Mapping Project – kolektif seniman visual dan media) yang berbasis di Yogyakarta, berlangsung sejak 2019. Selain sebagai ajang presentasi karya, festival ini juga menjadi tempat berkumpulnya para pelaku dan pecinta seni cahaya dari Indonesia bahkan dunia.

Berpusat di Museum Affandi, SUMONAR 2023 akan berlangsung pada tanggal 25 November – 05 Desember 2023, dengan menawarkan presentasi berbagai macam karya. Tak hanya seni instalasi cahaya, namun juga karya dua dimensi dari beberapa seniman rupa Indonesia. Dibuka pada Sabtu, 25 November 2023, SUMONAR menjadi ruang interaksi penikmat seni instalasi cahaya untuk tidak sekadar melihat seni pertunjukan video mapping , namun juga memaknai pemikiran para maestro seni rupa melalui karya-karyanya.

Being as Such

SUMONAR tahun 2023 ini menyajikan program presentasi khusus karya Affandi & Sudjojono, dua tokoh bersejarah dalam seni rupa Indonesia yang karyanya sudah menjadi legenda. Menyandingkan dua karya maestro sebagai teladan sekaligus memberi gambaran tentang sejarah seni di Indonesia, dan terakhir mendedahnya berdasarkan perspektif ruang publik. SUMONAR ingin kembali kepada semangat beliau berkarya semasa hidupnya, dan menjadi ruang bagi SUMONAR berdinamika, tumbuh dari waktu ke waktu.

Dipilihnya Museum Affandi sebagai ruang presentasi utama SUMONAR 2023, tak hanya difungsikan sebatas ruang. Mengaktualisasi dan memaknai kembali pemikiran maestro seni rupa Indonesia, menjadi langkah dasar SUMONAR 2023 dalam menafsir karya Affandi dan Sudjojono melalui rekaan optis yang maujud dalam karya seni digital dan dibuat seolah kita ada di dalamnya. Karya-karya maestro seni rupa selalu menyajikan visual bernilai magis, dikolaborasikan dengan seni digital & immersive , SUMONAR mencoba meluaskan jangkauan dari karya tersebut kepada masyarakat yang akrab digital di masa ini. Hal ini sebagai upaya pemaknaan kembali apa yang telah ada, untuk menjangkau sejauh yang telah ada.

Ignatia Nilu menjelaskan Sumonar 2023 saat Press Conference
Ignatia Nilu menjelaskan Sumonar 2023 saat Press Conference

Daftar Seniman

  • Affandi – Innerlight
  • Amaya Madrigal – Ismoyo Adhi
  • Angel Sandimas – Jonas Sestakresna
  • Ari Dykier – Kevin Rajabuan
  • Cutemonster by Nindhita – MöDar
  • Dhanank Pambayun – MN Qomarudin
  • Fanikini – Rodar
  • Frau – S. Sudjojono
  • Furyco – Studio Gambar Gerak
  • Gunawan Maryanto – HK Sidharta
  • Hendry Prasetya
  • Heri Dono
  • Indieguerillas

Agenda Acara

  1. Opening Ceremony: 25 November 2023, Museum Affandi
  2. Exhibition : 26 November – 05 Desember 2023, Museum Affandi
  3. Live Performance: 26 November – 04 Desember 2023, Museum Affandi
  4. Workshop Video Mapping: 26 November 2023, Museum Affandi
  5. Main Show Video Mapping Performance: 01 – 03 Desember 2023, Fasad Gedung BNI Kawasan 0 Kilometer
  6. Sumonium: 02 Desember 2023, Museum Affandi
  7. Closing Ceremony: 05 Des 2023 | 19.00 WIB | Museum Affandi

Jam Operasional SUMONAR 2023 di Museum Affandi

  • Opening Ceremony
    • Sabtu, 25 November 2023
    • 19.00 – 22.00 WIB
    • Free Entry
  • Daily Exhibition
    • 26 November – 05 Desember 2023
    • 10.00 – 22.00 WIB (Galery 2 & 3)
    • 18.00 – 22.00 WIB (Start Mapping Show Area Outdoor)
  • Harga Tiket
    • Rp 50.000,- (Pelajar/Mahasiswa)
    • Rp 75.000,- (Umum)

Informasi

Media Relasi : 0823-1594-1747 (Laili) / 0851-6160-6069 (Rosalina)

Instagram : @jvmp_id

Email : sumonarfestival@gmail.com

Categories
Acara

Workshop Motion In Mapping: Pembuatan Motion Graphic pada Video Mapping

Video mapping merupakan teknik seni visual menggunakan proyektor yang banyak menarik perhatian secara masif. Kombinasi tersebut dapat menciptakan ilusi optik pada sebuah fasad atau bidang. Apabila melihat secara langsung, tentu membuat otak kita bertanya-tanya bagaimana proses pembuatannya. Lintas ilmu disiplin sangat diterapkan pada proses tersebut, salah satunya yakni motion graphic sebagai visual kontennya.

Banyak mahasiswa sekarang tertarik dengan media baru, salah satunya yakni Motion Graphic dalam video mapping. Kali ini, Video Mapping Indonesia bekerja sama dengan LZY Visual dan Hima DKV ITS mendapat kesempatan untuk berbagi tentang media tersebut kepada mahasiswa DKV ITS Surabaya. Workshop ini juga menjadi salah satu kuliah tamu kelas Motion Graphics dan juga rangkaian RupaFest 2023.

Sesi workshop sebenarnya dibagi menjadi 2 sesi yakni Motion Graphic dan juga Tutorial Resolume yang diadakan di waktu berbeda. Motion in Mapping ini diadakan pada tanggal 21 September 2023 di ruang 307 Gedung DKV ITS. Sesi ini dibawakan oleh dua motion designer LZY Visual, yakni Naufal Afthony dan Septian Anom ditemani oleh Chief Marketing Officer LZY yaitu Tedi Mursalat Farqo. Selain itu, sesi ini juga didokumentasikan secara lengkap oleh tim marketing Yakin dan Michelle di official youtube LZY Visual.

Materi Workshop Motion Graphics pada Video Mapping

Berikut beberapa kesimpulan terkait materi sesi Motion In Mapping.

Naufal Afthony selaku art director dan motion grapher, menjelaskan prinsip-prinsip dari pembuatan motion design yang apik. Kemudian, penerapan motion deisng pada media-media seperti video mapping. Selain itu juga, Naufal membagikan sekilas kerangka proyek Gala Dinner KTT Asean 2023. Terakhir, Naufal memberikan tips dan trik tentang bagaimana menerapkan motion graphic pada video mapping.

Kedua, Septian Anom sebagai motion grapher juga menjelaskan tentang motion secara umum. Kemudian, studi kasus penerapan motion pada bidang-bidang fasad video mapping. Terakhir Anom membagikan tips dan trik pendalaman motion graphic pada fasad-fasad yang unik dalam pembuatan video mapping.

Tips dan trik Motion Design pada Video Mapping

Selain pengetahuan umum tentang pembuatan motion graphic pada video mapping, tim LZY ini juga memberikan beberapa tips bekerja di industri kreatif. Tentunya membuat peserta mahasiswa DKV ITS ini sangat antusias.

Pertama, Anom memberikan tips untuk membangun branding dan identitas dari hasil karya desainnya sebelum melamar kerja. Kedua, tidak lupa juga Naufal memberikan tips untuk membuat portofolio desain pada platform yang tepat. Terakhir, mereka berdua menyarankan juga untuk terus mencoba hal dan teknik baru dalam dunia desain.

Motion in Mapping merupakan salah satu rangkaian Rupa Fest 2023. Pada sesi kedua nanti, tim LZY akan membagikan tutorial dengan tema “Mapping the Building” oleh salah satu founder, yakni Tedi Mursalat Farqo. Sesi kedua akan diadakan pada tanggal 5 Oktober 2023. Bagi teman-teman dapat melihat hasil workshop Motion in Mapping melalui YouTube LZY Visual.

Tertarik lebih jauh tentang Video Mapping Indonesia? silakan berkunjung ke Blog kami dan cek inspirasi lainnya di website dan juga Instagram kami!!!

Categories
Belajar Blog

Berapa Jumlah Proyektor untuk Membuat Video Mapping?

Video mapping merupakan seni visual dengan memanfaatkan teknologi dari proyektor untuk menghasilkan ilusi optik pada sebuah bangunan atau bidang lainnya. Karena menggunakan hardware proyektor dalam pembuatannya, salah satu pertanyaan umum adalah berapa jumlah proyektor untuk membuat sebuah karya video mapping yang efektif dan berkualitas tinggi? Artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut dengan pandangan dari sisi faktor yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berapa Jumlah Proyektor yang dibutuhkan

  1. Ukuran dan luasan objek bidang: Berdasarkan cara kerja video mapping, proyektor memiliki peran yang sangat penting. Setelah kita memiliki konsep yang matang dan fasad bidangnya, kita harus tau jumlah proyektor yang akan digunakan. Namun, kita harus mengetahui dahulu luasan fasad atau bidang yang akan diproyeksikan. Setelah itu, akan lebih mudah untuk menghitung berapa jumlah proyektor yang dibutuhkan. Semakin luas bidang yang akan diproyeksikan, tentu saja akan membutuhkan lebih banyak proyektor untuk bisa menutupi bidang tersebut dengan cahaya proyektor.
  2. Tingkat kecerahan dan resolusi: Masing-masing proyektor memiliki tingkat kecerahan dan resolusi yang berbeda-beda. Pahami betul alat proyektor yang kalian gunakan. Apabila dirasa kurang terang, kita bisa mengganti dengan tingkat kecerahan yang lebih tinggi atau mengakalinya dengan melakukan stacking.
  3. Kompleksitas konsep: Apabila kalian ingin memproyeksikan bidang yang 3D tentu itu membutuhkan jumlah proyektor lebih banyak untuk menutupi seluruh area bidang. Semakin rumit atau kompleks, tentu ada kecenderungan menggunakan jumlah proyektor yang lebih banyak
  4. Budget dan ketersediaan alat: Masing-masing proyektor memiliki faktor ini menjadi penentu juga dari sisi budget, biaya dan ketersediaan alat. Semakin luas, cerah dan tajam serta kompleks maka dari sisi biaya juga akan meningkat. Selain itu juga, ketersediaan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut apakah tersedia di vendor-vendor terdekat kalian. Hal ini menjadi penting juga dalam faktor penentuan jumlah proyektor
Grafik luasan bidang yang berbanding lurus dengan jumlah proyektor pada pembuatan video mapping

Luasan bidang proyeksi berbanding lurus dengan jumlah proyektor yang dibutuhkan untuk membuat video mapping. Semakin luas maka akan semakin banyak jumlahnya.

Tedi Mursalat FarqoLZY Visual

Berapa jumlah proyektor yang dibutuhkan untuk video mapping dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Tidak ada jawaban yang pasti karena setiap proyek video mapping memiliki kebutuhan yang berbeda. Namun, pemilihan proyektor yang tepat, pemetaan yang presisi, dan perencanaan yang matang dapat membantu mengoptimalkan jumlah proyektor yang diperlukan untuk mencapai hasil video mapping yang luar biasa. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, penggunaan proyektor yang cerdas dan strategis akan memastikan kualitas visual yang optimal dalam video mapping.

Categories
Belajar Blog

Berapa Budget Video Mapping?

Buat video mapping kira-kira butuh biaya atau budget berapa ya?

Sering sekali pertanyaan ini dilontarkan teman-teman yang ingin membuat video mapping. Banyak juga sering ada miskonsepsi bahwa biaya budget video mapping itu hanya di alat saja seperti proyektor dan komputer. Padahal, ada aspek lain seperti audiovisual dan aspek teknikal lainnya. Jadi kita akan mencoba untuk memperjelasnya di artikel ini.

Banyak juga yang beranggapan bahwa video mapping itu mahal, karena biaya sewa dan hal lainnya. Bisa dibilang iya, tapi juga bisa dibilang relatif. Karena itu tergantung konsep dan goal apa yang ingin dicapai. Jikalau hasil yang dibilang masif maka kata “mahal” bisa saja menjadi sebuah investasi pemasaran kedepannya.

Contohnya, kita asumsikan saja ada seorang klien yang ingin membuat video mapping untuk kebutuhan komersial marketing brandnya. Kebutuhan itu meliputi video mapping dengan luasan bangunan 60m tinggi 8m dan akan ditayangkan di malam hari selama 3 hari. Kemudian, kita bisa berasumsi spesifikasi alat yang akan digunakan jumlah dan durasi penggunaannya. Sehingga kita bisa memperkirakan budget yang akan dikeluarkan minimal dari spesifikasi alat tersebut.

Dalam menentukan budget pembuatan video mapping, bisa kita bagi menjadi 2 aspek penting. Biaya teknikal dan biaya produksi audiovisual.

Biaya Teknikal

Pertama, teknikal itu meliputi mulai dari alat hingga proses instalasinya sehingga video mapping dapat dilihat secara optimal dan juga aman untuk digunakan. Biaya awal yang paling terlihat yaitu biaya sewa alat projector, akomodasi alat, serta instalasinya. Ingat bahwa rata-rata biaya sewa yang diajukan oleh vendor hardware itu tidak termasuk dengan biaya jasa instalasinya, jadi lebih baik disertakan juga. Biaya sewa alat serta jasa instalasi bisa dihitung perharinya acara dan juga sebelum acara.

Semisal tadi kita asumsikan untuk 3 hari acara, instalasi bisa dilakukan 2-3 hari sebelum acara tersebut. Biaya sewa projector rata-rata vendor yang kita pernah tanyakan mematok 10% dari harga projector. Semisal beli projector tersebut 200jt untuk ukuran 10.000 lumens keatas, biaya sewanya sekitar 20jt perharinya. Untuk biaya jasa instalasinya ini tergantung masing-masing vendor juga, tapi bisa ditentukan dari faktor kesulitan, durasi instalasi dan juga jumlah man-power yang digunakan. Banyak juga pengguna video mapping yang memilih untuk membeli alat dari pada menyewa karena penggunaan yang bisa lebih dari 1 bulan. Karena jika dikalkulasi pembelian lebih menguntungkan dari pada biaya sewa selama 1 bulan penuh.

Biaya Audiovisual

Kedua, produksi Audiovisual umumnya meliputi proses pre-production, production, hingga post-production. Aspek yang terpenting ini merupakan hal dimana pesan konten atau goal tersebut disampaikan. Menentukan budget dalam hal ini cukup tidak menentu karena memiliki faktor yang sangat variatif. Mulai dari durasi, style, hingga ukuran bidang yang akan menentukan luasan audiovisual tersebut. Ada yang menakar budget minimal 25jt permenitnya, bahkan 2jt perdetik dengan konten 3D stylenya. Bahkan ada yang lebih dari 1 miliar untuk sebuah entertainment show yang kompleks.

Namun, variasi ini tidak juga menjadi faktor utama. Bisa juga yang menentukan karena reputasi dan kepercayaan dari masing-masing desainer, seniman atau studio yang memproduksi konten tersebut. Karena reputasi dan kepercayaan sangat susah diukur dengan uang, bukan?

Apalagi kalau saat project terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, studio, desainer, atau seniman yang mempunyai jam terbang tinggi pasti bisa mengurangi resiko tersebut. Memang bisa dibilang banyak audiovisual yang terlihat sederhana, tapi yang sederhana belum tentu mudah dibuat. Sesuaikan kembali dengan pesan dan tujuan yang ingin disampaikan sehingga penilaian untuk audiovisual ini bisa terukur dengan optimal.

Banyak faktor intangible dalam produksi audiovisual yang dapat mempengaruhi budget, seperti reputasi, jam terbang dan faktor lainnya.

– Tedi Mursalat Farqo

2 faktor budget diatas menjadi pertimbangan yang paling utama karena bisa dibilang itu adalah cost atau biaya habis. Selain itu juga banyak lagi mulai dari keuntungan yang diambil oleh seniman atau studio video mapping, dan juga biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan acara seperti perijinan, keamanan, serta materi-materi promosi lainnya.

Jadi, berapa budget yang kamu butuhkan atau berapa budget yang akan kalian anggarkan untuk membuat Video Mapping?