Categories
Acara Blog

3 Fakta Video Mapping di Acara Gala Dinner KTT ASEAN 2023

Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT ASEAN) 2023 adalah acara yang prestisius dan berpengaruh yang dihadiri oleh pemimpin negara-negara anggota ASEAN. Serangkaian acara dan kesepakatan dilakukan mulai tanggal 5-7 September 2023. KTT ASEAN 2023 diawali dengan penjamuan oleh Presiden RI Jokowi pada Gala Dinner di Hutan Kota GBK Jakarta. Acara ini dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan musik diiringi dengan video mapping pada gedung pencakar langit area kawasan SCBD Jakarta.

Penggunaan video mapping pada gedung tersebut di acara Gala Dinner menarik atensi undangan serta masyarakat sekitar area tersebut. Bahkan, banyak yang merekam dan mengunggahnya di media sosial. Karena takjub ada sebuah hiburan visual yang terbilang sangat besar pada gedung sebagai layarnya. Maka dari itu, berikut 3 fakta menarik terkait penggunaan teknik video mapping pada acara Gala Dinner KTT ASEAN 2023.

Konsep “Nusantara of the Forest”

Fakta pertama, tim kreatif acara Gala Dinner KTT ASEAN 2023 membawakan tema “Nusantara of the Forest” sebagai konsep utama. Konsep jamuan tersebut membawakan hidangan khas Nusantara yang dipimpin oleh Chef Arnold. Konsep ini juga yang melengkapi dari sesi hiburan dengan nyanyian, musik dan tarian tradisional-modern dari Indonesia.

Selanjutnya, bagian visualisasi hiburan pendukung yang dibawakan juga terdapat 4 sub-tema. Yakni ‘The Sound of Indonesia’, ‘The Soul of ASEAN’, ‘The Wave of Tomorrow’, dan ‘The Epicentrum of Growth’. Sub-tema ini menjadi landasan dari setiap sesi hiburan dalam acara Gala Dinner KTT ASEAN 2023.

Fasad Menggunakan Gedung Pencakar Langit

Fakta kedua, bidang yang diproyeksikan oleh konseptor Video Mapping pada acara KTT Asean 2023 ini menggunakan 4 gedung pencakar langit di area kawasan SCBD. Gedung-gedung tersebut meliputi 2 gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) atau IDX tower dan 2 gedung Mandiri Tower. 4 Gedung ini dijadikan latar visual pendukung dari panggung utama yang terletak tepat dibelakang area Hutan GBK Jakarta.

Faktanya, penggunaan bidang gedung juga memiliki tujuan tersendiri. Tujuan tersebut agar bisa dilihat oleh warga sekitar karena ukuran yang terbilang sangat besar. Banyak sekali warga yang terpukau dan juga menikmati apa yang disajikan oleh acara Gala Dinner KTT Asean 2023 malam itu. Cuplikan banyak diunggah oleh masyarakat yang sengaja mendokumentasikannya.

Projector dengan Lumens dan Jumlah yang Fantastis

Fakta terakhir, teknik Video Mapping tentu menggunakan projector sebagai alat proyeksinya. Sejumlah projector dengan tingkat lumenitas yang tinggi dan jumlah yang banyak diperlukan untuk menyoroti bukan hanya 1 tapi 4 gedung tinggi pencakar langit. Jumlahnya kemungkinan diatas 60-100 unit projector. Tingkat lumenitas yang dibutuhkan juga seharusnya lebih dari 15.000 lumens. Ini merupakan jumlah yang fantastis menurut penulis, karena di Indonesia sendiri belum ada yang menggunakan dengan jumlah banyak dan tingkat lumenitas yang tinggi dalam satu kali acara.

Video Mapping di acara Gala Dinner KTT ASEAN 2023 adalah contoh bagaimana seni visual dan teknologi dapat digunakan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan yang penting sambil memberikan pengalaman yang mengesankan bagi audiens. Oleh karena itu, momen ini dapat membuktikan bahwa seni bukan hanya hiburan, tetapi juga alat yang kuat untuk menginspirasi, menyatukan, dan menghormati budaya. Semoga penggunaan Video Mapping semacam ini terus tumbuh dan menginspirasi lebih banyak acara di masa depan.

Source Image Cover : Sekretariat Kabinet Negara RI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *