Categories
Belajar Blog

Berapa Jumlah Proyektor untuk Membuat Video Mapping?

Video mapping merupakan seni visual dengan memanfaatkan teknologi dari proyektor untuk menghasilkan ilusi optik pada sebuah bangunan atau bidang lainnya. Karena menggunakan hardware proyektor dalam pembuatannya, salah satu pertanyaan umum adalah berapa jumlah proyektor untuk membuat sebuah karya video mapping yang efektif dan berkualitas tinggi? Artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut dengan pandangan dari sisi faktor yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berapa Jumlah Proyektor yang dibutuhkan

  1. Ukuran dan luasan objek bidang: Berdasarkan cara kerja video mapping, proyektor memiliki peran yang sangat penting. Setelah kita memiliki konsep yang matang dan fasad bidangnya, kita harus tau jumlah proyektor yang akan digunakan. Namun, kita harus mengetahui dahulu luasan fasad atau bidang yang akan diproyeksikan. Setelah itu, akan lebih mudah untuk menghitung berapa jumlah proyektor yang dibutuhkan. Semakin luas bidang yang akan diproyeksikan, tentu saja akan membutuhkan lebih banyak proyektor untuk bisa menutupi bidang tersebut dengan cahaya proyektor.
  2. Tingkat kecerahan dan resolusi: Masing-masing proyektor memiliki tingkat kecerahan dan resolusi yang berbeda-beda. Pahami betul alat proyektor yang kalian gunakan. Apabila dirasa kurang terang, kita bisa mengganti dengan tingkat kecerahan yang lebih tinggi atau mengakalinya dengan melakukan stacking.
  3. Kompleksitas konsep: Apabila kalian ingin memproyeksikan bidang yang 3D tentu itu membutuhkan jumlah proyektor lebih banyak untuk menutupi seluruh area bidang. Semakin rumit atau kompleks, tentu ada kecenderungan menggunakan jumlah proyektor yang lebih banyak
  4. Budget dan ketersediaan alat: Masing-masing proyektor memiliki faktor ini menjadi penentu juga dari sisi budget, biaya dan ketersediaan alat. Semakin luas, cerah dan tajam serta kompleks maka dari sisi biaya juga akan meningkat. Selain itu juga, ketersediaan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut apakah tersedia di vendor-vendor terdekat kalian. Hal ini menjadi penting juga dalam faktor penentuan jumlah proyektor
Grafik luasan bidang yang berbanding lurus dengan jumlah proyektor pada pembuatan video mapping

Luasan bidang proyeksi berbanding lurus dengan jumlah proyektor yang dibutuhkan untuk membuat video mapping. Semakin luas maka akan semakin banyak jumlahnya.

Tedi Mursalat FarqoLZY Visual

Berapa jumlah proyektor yang dibutuhkan untuk video mapping dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Tidak ada jawaban yang pasti karena setiap proyek video mapping memiliki kebutuhan yang berbeda. Namun, pemilihan proyektor yang tepat, pemetaan yang presisi, dan perencanaan yang matang dapat membantu mengoptimalkan jumlah proyektor yang diperlukan untuk mencapai hasil video mapping yang luar biasa. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, penggunaan proyektor yang cerdas dan strategis akan memastikan kualitas visual yang optimal dalam video mapping.

Categories
Belajar Blog

Berapa Budget Video Mapping?

Buat video mapping kira-kira butuh biaya atau budget berapa ya?

Sering sekali pertanyaan ini dilontarkan teman-teman yang ingin membuat video mapping. Banyak juga sering ada miskonsepsi bahwa biaya budget video mapping itu hanya di alat saja seperti proyektor dan komputer. Padahal, ada aspek lain seperti audiovisual dan aspek teknikal lainnya. Jadi kita akan mencoba untuk memperjelasnya di artikel ini.

Banyak juga yang beranggapan bahwa video mapping itu mahal, karena biaya sewa dan hal lainnya. Bisa dibilang iya, tapi juga bisa dibilang relatif. Karena itu tergantung konsep dan goal apa yang ingin dicapai. Jikalau hasil yang dibilang masif maka kata “mahal” bisa saja menjadi sebuah investasi pemasaran kedepannya.

Contohnya, kita asumsikan saja ada seorang klien yang ingin membuat video mapping untuk kebutuhan komersial marketing brandnya. Kebutuhan itu meliputi video mapping dengan luasan bangunan 60m tinggi 8m dan akan ditayangkan di malam hari selama 3 hari. Kemudian, kita bisa berasumsi spesifikasi alat yang akan digunakan jumlah dan durasi penggunaannya. Sehingga kita bisa memperkirakan budget yang akan dikeluarkan minimal dari spesifikasi alat tersebut.

Dalam menentukan budget pembuatan video mapping, bisa kita bagi menjadi 2 aspek penting. Biaya teknikal dan biaya produksi audiovisual.

Biaya Teknikal

Pertama, teknikal itu meliputi mulai dari alat hingga proses instalasinya sehingga video mapping dapat dilihat secara optimal dan juga aman untuk digunakan. Biaya awal yang paling terlihat yaitu biaya sewa alat projector, akomodasi alat, serta instalasinya. Ingat bahwa rata-rata biaya sewa yang diajukan oleh vendor hardware itu tidak termasuk dengan biaya jasa instalasinya, jadi lebih baik disertakan juga. Biaya sewa alat serta jasa instalasi bisa dihitung perharinya acara dan juga sebelum acara.

Semisal tadi kita asumsikan untuk 3 hari acara, instalasi bisa dilakukan 2-3 hari sebelum acara tersebut. Biaya sewa projector rata-rata vendor yang kita pernah tanyakan mematok 10% dari harga projector. Semisal beli projector tersebut 200jt untuk ukuran 10.000 lumens keatas, biaya sewanya sekitar 20jt perharinya. Untuk biaya jasa instalasinya ini tergantung masing-masing vendor juga, tapi bisa ditentukan dari faktor kesulitan, durasi instalasi dan juga jumlah man-power yang digunakan. Banyak juga pengguna video mapping yang memilih untuk membeli alat dari pada menyewa karena penggunaan yang bisa lebih dari 1 bulan. Karena jika dikalkulasi pembelian lebih menguntungkan dari pada biaya sewa selama 1 bulan penuh.

Biaya Audiovisual

Kedua, produksi Audiovisual umumnya meliputi proses pre-production, production, hingga post-production. Aspek yang terpenting ini merupakan hal dimana pesan konten atau goal tersebut disampaikan. Menentukan budget dalam hal ini cukup tidak menentu karena memiliki faktor yang sangat variatif. Mulai dari durasi, style, hingga ukuran bidang yang akan menentukan luasan audiovisual tersebut. Ada yang menakar budget minimal 25jt permenitnya, bahkan 2jt perdetik dengan konten 3D stylenya. Bahkan ada yang lebih dari 1 miliar untuk sebuah entertainment show yang kompleks.

Namun, variasi ini tidak juga menjadi faktor utama. Bisa juga yang menentukan karena reputasi dan kepercayaan dari masing-masing desainer, seniman atau studio yang memproduksi konten tersebut. Karena reputasi dan kepercayaan sangat susah diukur dengan uang, bukan?

Apalagi kalau saat project terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, studio, desainer, atau seniman yang mempunyai jam terbang tinggi pasti bisa mengurangi resiko tersebut. Memang bisa dibilang banyak audiovisual yang terlihat sederhana, tapi yang sederhana belum tentu mudah dibuat. Sesuaikan kembali dengan pesan dan tujuan yang ingin disampaikan sehingga penilaian untuk audiovisual ini bisa terukur dengan optimal.

Banyak faktor intangible dalam produksi audiovisual yang dapat mempengaruhi budget, seperti reputasi, jam terbang dan faktor lainnya.

– Tedi Mursalat Farqo

2 faktor budget diatas menjadi pertimbangan yang paling utama karena bisa dibilang itu adalah cost atau biaya habis. Selain itu juga banyak lagi mulai dari keuntungan yang diambil oleh seniman atau studio video mapping, dan juga biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan acara seperti perijinan, keamanan, serta materi-materi promosi lainnya.

Jadi, berapa budget yang kamu butuhkan atau berapa budget yang akan kalian anggarkan untuk membuat Video Mapping?

Categories
Belajar Blog

4 Tipe Video Mapping

Beragam video mapping di Indonesia maupun di luar negeri sudah pasti sering kalian lihat. Mungkin secara langsung seperti di Monas, atau mungkin dalam sebuah eksibisi, bahkan di youtube. Teknik yang menggunakan proyektor sebagai sumber cahayanya ini tentu akan dipantulkan ke sebuah bidang. Bidangnya pun bisa bermacam-macam, sehingga banyak sekali tipe-tipe video mapping yang dapat dieksplorasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas 4 tipe video mapping berdasarkan bentuk fasad atau bidang yang sering digunakan oleh desainer, seniman maupun studio video mapping.

Video Mapping Arsitektural

Video mapping arsitektural merupakan tipe video mapping yang sering dilihat secara langsung maupun di media online. Tipe ini menggunakan bangunan yang biasanya cukup besar sebagai bidang atau fasadnya. Karena ukuran yang besar tersebutlah, maka video mapping arsitektural ini memiliki dampak pemasaran atau publikasi yang masif. Biasanya juga, bangunan yang digunakan merupakan bangunan bersejarah, monumen atau terkenal di wilayah tersebut.

Video Mapping Indoor/Dalam Ruangan

Kedua, video mapping dalam ruangan merupakan tipe yang memiliki skala lebih kecil dibanding arsitektural. Tipe ini memanfaatkan ruangan lalu kemudian diproyeksikan pada fasad dalam ruangan tersebut. Bidangnya bisa bermacam bentuknya, seperti dinding, partisi, lantai ataupun objek besar didalam ruangan. Kelebihan dibanding arsitektural, tipe indoor ini bisa dinikmati disiang hari sekalipun karena bisa dikondisikan sesuai kebutuhan video mapping yang membutuhkan ruang lebih gelap.

Video Mapping Objek

Ketiga, video mapping yang menggunakan fasad atau bidang dalam bentuk objek-objek disekitar kita atau artifisial. Tipe video mapping ini biasanya digunakan untuk kebutuhan seniman atau pameran konseptual. Dengan memanfaatkan objek kecil atau besar, kelebihannya penikmat video mapping tersebut bisa langsung berinteraksi. Kualitas yang ditawarkan untuk video mapping ini juga harus lebih tajam karena bisa dilihat lebih dekat oleh penonton.

Video Mapping Dome

Terakhir, Dome merupakan tipe video mapping yang bisa dibilang lebih sulit dibanding tipe lainnya. Dome merupakan ruang yang berbentuk setengah bola. Sisi teknis pemetaan setengah bola tersebut yang membuat tipe video mapping ini terhitung kompleks. Namun, hasilnya sangat imersif dan dapat memukai penonton atau pengunjung sehingga mereka menikmati pengalaman baru secara visual. Video mapping tipe ini akan sering kalian lihat di planetarium atau

Dari 4 tipe video mapping tersebut merupakan adaptasi dari perkembangan teknologi proyektor zaman sekarang. Perkembangan ini akan terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi proyektor maupun disiplin ilmu lainnya. Sehingga semua akan kembali pada kreatifitas kita. Dengan pemahaman yang mendalam tentang berbagai tipe fasad, seniman dan teknisi video mapping dapat mengeksplorasi kreativitas mereka dan menciptakan karya-karya video mapping yang memukau sesuai dengan karakteristik fasad yang digunakan.

Categories
Belajar Blog

Cara Kerja Video Mapping Mengubah Cahaya Menjadi Seni Visual

Pernahkah kalian melihat tayangan proyeksi gambar atau video pada objek yang tidak umum seperti dibangunan, tugu, patung atau bidang lainnya? Yes, itu adalah video mapping atau nama lainnya projection mapping. Sebuah teknik proyeksi yang dapat menciptakan pengalaman menikmati visual yang luar biasa menakjubkan dan imersif. Namun, bagaimana sih sebenernya cara kerja video mapping? Dalam artikel ini kita akan membahas hal tersebut dengan rinci sehingga dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang teknologi seni visual dengan cahaya yang mengaggumkan ini.

Prinsip Video Mapping

Apabila ditarik dari definisi apa itu video mapping adalah teknik seni visual yang memproyeksikan gambar atau video pada bidang unik dengan menggunakan proyektor. Sehingga apabila diurai aspek video mapping terdiri dari gambar atau video sebagai sumber konten visual, alat proyektor sebagai hardware dan software untuk memproyeksikan gambar, serta bidang sebagai tempat proyeksi konten visual.

Cara Kerja Video Mapping Mentransformasi cahaya menjadi

Cara Kerja Video Mapping

Sederhananya cara kerja video mapping terbagi menjadi 4 proses. Bisa dibilang susah-susah gampang. Dalam setiap prosesnya juga seorang creator video mapping bisa bereksperimen, semisal eksperimen pada proses gambar atau video sebagai konten aduio visualnya saja karena bidang yang digunakan cukup datar atau membosankan. Begitu pula sebailknya, creator dapat menggunakan konten visual yang sederhana pada bidang unik seperti arsitektural kuno. Proses cara kerja video mapping akan dielaborasikan sebagai berikut.

Konsep dan Konten Visual

Cara kerja video mapping berawal dari konsep karya yang ingin dibuat oleh creator. Kemudian konsep tersebut dibentuk menjadi konten audio visual yang akan dijadikan input awal. Konsep bisa berupa penggambaran akhir creator video mapping seperti apa yang akan dibuat, sehingga juga terbayang audiovisual seperti apa yang akan di-inputkan ke tahap selanjutnya.

Hardware dan Software Pemetaan Video

Setelah dibuat, konten audiovisual akan diproses melalui PC/Laptop yang sesuai dengan spesifikasi Software. Spesifikasi ini bisa bermacam-macam, mulai dari prosessor, graphic card yang menentukan ukuran output nantinya, power dan lainnya. Software juga bermacam-macam jenisnya yang memiliki fitur keunggulan masing-masing dalam memetakan. Contoh software video mapping meliputi Resolume Arena, Mad Mapper, Touchdesigner, Dataton, Disguise dan lainnya.

Hardware Proyektor

Hardware projector sebagai alat untuk mendistribukan input audiovisual ke output berupa cahaya yang ditembakkan melalui lensa. Spesifikasi projector pun bermacam-macam, ada yang menggunakan teknologi DLP, 3DLP, 3LCD, LED dan lainnya. Brand penyedia hardware projector ini juga sudah banyak sekali, contohnya seperti Christie, Panasonic, Epson, Barco, Lumitrix dan lainnya.

Fasad atau Bidang

Fasad/bidang sebagai proses akhir dimana berperan sebagai layar hasil pantulan dari cahaya proyektor. Pantulan cahaya tersebut juga menimbulkan hasil yang bermacam-macam tergantung dari material, kondisi cahaya hingga warna yang ingin ditampilkan juga mempengaruhi hasil video mapping.

Cara kerja video mappingnya masih terlihat cukup rumit ya? Sekilas memang rumit, karena teknik ini perlu uji coba berkali-kali disetiap prosesnya untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Kalian bisa berangkat dari banyak referensi di internet. Kalau kalian sudah coba sekali, pasti nanti ketagihan ingin mencoba dan bereksperimen terus. Selamat mencoba!

Source Image Cover : SembilanMatahari

Source Image Blog : Videomappingindonesia Team

Penulis : Tedi Mursalat Farqo

Categories
Belajar Blog

Apa itu Video Mapping? Definisi dan Faktor Pembuatannya

Banyak pasti yang sudah lihat video di youtube tentang Video Mapping. Contohnya ketika mengetik di Google “video mapping” akan muncul video gedung yang bercahaya dengan gambar ilusi atau pertunjukkan penari yang didukung dengan permainan cahaya. Tapi apa sih sebenernya Video Mapping itu ?

Definisi Video Mapping

Video Mapping adalah teknik seni visual yang menggunakan cahaya dari perangkat keras proyektor ke berbagai bidang. Teknik ini mengubah objek yang umum menjadi lebih interaktif menggunakan motion grafis, visual efek, atau teknik visualiasasi kreatif lainnya untuk menampilkan konten yang lebih imersif. Objek-objek yang diubah yakni mulai dari bidang putih polos, lansekap yang kompleks seperti bangunan, panggung atau objek didalam rumah, makhluk hidup bahkan objek berlapis-lapis.

Perbandingan proyeksi pada layar dengan proyeksi pada bidang gedung
Perbedaan proyeksi pada video mapping

Umumnya, proyeksi yang biasanya sering kita lihat itu merupakan proyeksi ke layar untuk presentasi atau nonton film. Sedangkan, Video Mapping memproyeksikan ke bidang-bidang yang lebih variatif atau khusus. Seperti dari bentukan, besarnya hingga warna serta visualisasinya. Maka dari itu, teknik video mapping itu digunakan hanya untuk acara tertentu seperti pameran seni, marketing, atau bahkan weddings.

Faktor Pembuatan Video Mapping

Ada beberapa faktor penting dalam teknik Video Mapping yang membuatnya menjadi sebuah mahakarya yang memukau penonton.

1. Hardware (Perangkat keras)

Perangkat keras ini ada banyak macamnya ya. Tapi yang pasti harus ada alat proyeksi cahaya, PC (Personal Computer) atau alat untuk mengoperasikan software, serta berbagai keperluan pendukung hardware tersebut seperti display processor, switcher dan masih banyak lagi.

2. Software (Perangkat lunak)

Perangkat lunak atau software juga banyak macamnya, tapi cukup 2 jenis saja yang diperlukan yaitu software untuk mendukung perangkat keras yang digunakan untuk memetakan konten visual dan tentunya software untuk membuat konten audio visual tersebut.

3. Konten Audio Visual.

Konten menjadi aspek penting karena ini yang akan dilihat oleh audiens nantinya. Audio visual ini yang akan membawa dan membangkitkan emosi audiens serta memanjakan mata mereka sesuai dengan konsep dari tujuan Video Mapping tersebut. Biasanya juga konsep dari audio visual Video Mapping itu memanfatkan ilusi optik untuk menggugah penonton.

4. Fasad

Bidang atau fasad merupakan bagian dimana konten visual di proyeksikan. Terdapat banyak jenis fasad, namun untuk Video Mapping itu umumnya tidak mengenal batasan. Apapun bisa menjadi bidang video mapping, mulai dari dinding bangunan atau artifisial, objek kecil, tumbuhan, manusia, air bahkan dalam bentuk uap. Selama bidang tersebut tampak dimata kita, bidang itu pasti bisa di sorot oleh cahaya sebagai mediumnya. Serunya berbagai bidang memiliki output yang sangat unik tergantung jenisnya.

Keliatannya kompleks banget ya? iya sih. Kalau dilihat dari aspek teknisnya memang keliatan kompleks. Tapi kalau sudah pernah buat atau nyoba-nyoba pasti ngerti ternyata tidak sekompleks itu. Namun, eksplorasi dari teknik Video Mapping ini sangat luas jadi banyak pengembangannya kedepannya.

Sumber Artikel dan Gambar : videomappingindonesia.com

Penulis : Tedi Mursalat Farqo